Senin, 12 November 2018

HAI!!!







Hai, 
aku mau cerita random, aku mau cerita tentang bagaimana aku dihari ini, dan aku mau cerita yang mungkin akan kurang jelas.

pernah merasa bahwa tidak adanya nyaman untuk bercerita ke beberapa teman kalian gak sih?

Hari ini dan mungkin ini udah lama banget aku rasain cuman ya aku pendam aja, aku bingung cerita kesiapa, terkadang untuk hal ini smeuanya sama aja. aku tidak bisa menemukan kenyamanan kepada mereka si tempat penampung ceritaku. 

aku bingung deh kenapa sih kita atau bahkan teman-temanku selalu membiasakan untuk menunjuk" nama seseorang untuk dijadikan lelucon? ya awalnya lelucon memang, tapi lama" seperti ditumbalkan oleh teman sendiri.

contoh yang biasanya ada adalah ketika aku didalam kondisi belajar dikelas dan ketika tiba" ada dosen yang bertanya atau ada tahap pengerjaan soal di depan, teman" ku selalu teriak "cia.. cia..cia" mereka sadar gak sih? aku benci itu sebenarnya. aku gak suka itu. bahkan semenjak aku merasa itu bukanlah hal yang nyaman untuk ku, aku jadi berfikir bahwa mereka memperolokku atau bagaimana? ya memang aku senang untuk berbicara saat waktu senggang, aku memang banyak tingkah di beberapa saat. tapi bukan berarti aku nyaman untuk diperlakukan seperti itu. 

terkadang mau banget marah tapi gamungkin, sampai aku selalu berdoa ketika mereka seperti itu, bahwa mereka akan merasakan apa yang aku rasakan. jahat sih memang, tapi aku selalu mendapatkan perlakuan seperti itu dan mereka tidak sadar kalau itu mempengaruhi diriku secara perlahan. 


hmm... yaudah deh sekian itu dulu.. aku bingung, otakku lagi blunder.. aku cuma butuh media untuk menuangkan isinya beberapa. 

semoga lambat laun mereka sadar, perlakuan kecil seperti itu bisa mempengaruhi jiwa seseorang, entah baik maupun buruk. tapi bagiku itu buruk.

Tempat Nyaman itu Hilang, Rasa Empati itu Hilang





Burung itu indah, dia sering berkicau,,,,
Kelihaiannya bersolek indah, menjadikan burung lain ceria dan bersemangat,,
Burung lain senang jika di dekatnya,,,
Sampai suatu ketika, merak semua tertangkap, terperangkap untuk siap dibawa ke rumah sirkus
Semuanya masih tenang, berharap akan selamat dan tetap hidup,,,
Menanti cemas, burung indah itu lebih sering diam, hampi selama perjalanan menuju rumah sirkus burung itu diam.
Ia takut, akan menjadi tontonan banyak orang, ia takut dipermalukan banyak orang
Karena sebenarnya burung indah itu banyak menutupi hal dalam dirinya, salah satunya ia takut untuk terbang tinggi, walaupun ia tau dia burung yang memiliki sayap yang indah.
Semua burung terbiasa jika melihat burung indah, mereka akan berkicau dengan kicauan mereka.
Seperti sanjungan dan semangat, namun untuk kali ini itu seperti bomerang, ketika sang pemilik Sirkus memilih burung mana yang akan dijadikan center dan untuk terbang tinggi, semua burung berkicau menandakan siburung indah. 
Akhirnya si burung indah dipaksa untuk terbang tinggi, dipaksa untuk menjemput traumanya.
Kemudian semenjak itu burung indah lebih banyak diam, lebih banyak membenci hal, dan lebih banyak menyendiri dari burung lain.


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"dan semenjak saat itu aku mulai memberi petak kepada beberapa orang."

salam,

Si Burung Indah

[K I T A]

kita masuk dalam satu kotak bersama membuka tekad namun setelahnya; semua gelap; hanya ego yang masih remang kita berjalan terpisah...