Senin, 12 November 2018

Tempat Nyaman itu Hilang, Rasa Empati itu Hilang





Burung itu indah, dia sering berkicau,,,,
Kelihaiannya bersolek indah, menjadikan burung lain ceria dan bersemangat,,
Burung lain senang jika di dekatnya,,,
Sampai suatu ketika, merak semua tertangkap, terperangkap untuk siap dibawa ke rumah sirkus
Semuanya masih tenang, berharap akan selamat dan tetap hidup,,,
Menanti cemas, burung indah itu lebih sering diam, hampi selama perjalanan menuju rumah sirkus burung itu diam.
Ia takut, akan menjadi tontonan banyak orang, ia takut dipermalukan banyak orang
Karena sebenarnya burung indah itu banyak menutupi hal dalam dirinya, salah satunya ia takut untuk terbang tinggi, walaupun ia tau dia burung yang memiliki sayap yang indah.
Semua burung terbiasa jika melihat burung indah, mereka akan berkicau dengan kicauan mereka.
Seperti sanjungan dan semangat, namun untuk kali ini itu seperti bomerang, ketika sang pemilik Sirkus memilih burung mana yang akan dijadikan center dan untuk terbang tinggi, semua burung berkicau menandakan siburung indah. 
Akhirnya si burung indah dipaksa untuk terbang tinggi, dipaksa untuk menjemput traumanya.
Kemudian semenjak itu burung indah lebih banyak diam, lebih banyak membenci hal, dan lebih banyak menyendiri dari burung lain.


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"dan semenjak saat itu aku mulai memberi petak kepada beberapa orang."

salam,

Si Burung Indah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

[K I T A]

kita masuk dalam satu kotak bersama membuka tekad namun setelahnya; semua gelap; hanya ego yang masih remang kita berjalan terpisah...